Globalisasi merupakan fenomena yang telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap peran di Indonesia sangatlah signifikan, baik dalam hal positif maupun negatif.
Menurut Dr. Rizal Sukma, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, globalisasi telah membawa dampak yang kompleks terhadap peran Indonesia di dunia internasional. “Globalisasi telah mempercepat arus informasi dan teknologi, sehingga memungkinkan Indonesia untuk lebih terlibat dalam perdagangan internasional dan kerja sama antar negara,” ujar Dr. Rizal.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh globalisasi juga telah menimbulkan berbagai tantangan bagi Indonesia. Globalisasi telah membawa persaingan yang semakin ketat di pasar global, sehingga menuntut Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing.
Menurut Prof. Dr. Rhenald Kasali, globalisasi juga telah mempengaruhi peran individu dalam masyarakat. “Globalisasi telah membuka peluang bagi individu untuk terlibat dalam jaringan internasional dan meningkatkan mobilitas sosial,” ujar Prof. Rhenald.
Namun, di sisi lain, globalisasi juga telah mengancam keberlangsungan budaya dan nilai-nilai lokal di Indonesia. Modernisasi dan globalisasi seringkali dianggap sebagai ancaman bagi identitas dan keberagaman budaya Indonesia.
Untuk mengatasi dampak negatif globalisasi dan memperkuat peran Indonesia di dunia internasional, diperlukan upaya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Melalui kerja sama yang kokoh, Indonesia dapat memanfaatkan peluang globalisasi untuk memperkuat posisinya sebagai negara yang berdaulat dan berdaya saing di dunia internasional.
Dengan memahami dan mengelola pengaruh globalisasi dengan bijak, Indonesia dapat melangkah maju dan mengambil peran yang lebih aktif dalam dinamika global. Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan global dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan.”